Rabu, 08 Desember 2010

catatan harian: konseling anak

catatan harian: konseling anak: "Konsep Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berkembang ..."

Minggu, 24 Oktober 2010

konseling anak



Konsep Orang Tua dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang dilahirkan itu kelak menjadi orang yang sehat dan kuat, berketrampilan, cerdas, pandai dan beriman. Yang bertindak sebagai pendidik dalam keluarga adalah ayah dan ibu (orang tua) si anak. Pendidikan yang harus dijalankan orang tua adalah pendidikan bagi perkembangan akal dan rohani anak, pendidikan ini mengacu pada aspek-aspek kepribadian secara dalam garis besar. Menggenai pendidikan akal yang dilakukan orang tua adalah menyekolahkan anak karena sekolah merupakan lembaga paling baik dalam mengembangkan akal dan interaksi sosial.
Anak pada hakikatnya merupakan amanat dari Allah SWT yang harus disyukuri, dan kita sebagai muslim wajib mengemban amanat itu dengan baik dan benar. Cara mensyukuri karunia Allah tersebut yang berupa anak adalah dengan melalui merawat, mengasuh, dan mendidik anak tersebut dengan baik dan benar, agar mereka kelak tidak menjadi anak-anak yang lemah, baik fisik dam mental, serta lemah iman dan lemah kehidupan duniawinya.
Tujuan dari pendidikan tersebut adalah menjadi seorang muslim yang sempurna, yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Orang tua adalah pendidik pertama yang utama bagi anak, sebelum anak mengenal dunia luar, maka terlebih dahulu anak mengenal orang tuanya yang merupakan orang terdekat bagi anak. Setiap orang tua wajib mendidik dengan pendidikan yang baik dan benar, sehingga mereka tumbuh dewasa menjadi seorang muslim yang kuat, kuat dalam arti kuat iman dan Islamnya, wawasan dan pengetahuannya luas, serta dewasa dalam bersikap dan dalam mengambil dan menentukan keputusan.
Sabda Rasulullah SAW yang berkenaan kewajiban orang tua untuk mendidik anaknya. Artinya : “Tiada seorang anak pun yang lahir, kecuali ia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu baragama yahudi, nasrani, atau majusi. “ (HR. Bukhari – Muslim).
Fitrah yang dimaksud adalah bahwa setiap anak yang dilahirkan sudah memiliki potensi-potensi yang harus diwujudkan dan dikembangkan, potensi-potensi tersebut berupa bakat-bakat kreatifitas anak yang harus dimunculkan, sehingga bakat tersebut dapat menjadi acuan bagi kelangsungan hidupnya kelak setelah dewasa. Orang tua hendaklah teliti dalam perkembangan anak. Potensi beribadah shalat anak haruslah sejak dini diperhatikan, dimulai dengan mengenal lingkungan sekitar.
Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a.       Menanamkan kepercayaan diri.
1.       Menanamkan kepercayaan kepada Allah SWT agar merasakan bahwa Allah SWT selalu dekat dan selanjutnya takut untuk melaksanakan hal-hal yang buruk
2.       Menanamkan kepercayaan tentang adanya malaikat, dengan menanamkan kepercayaan tersebut, dapat merasakan bahwa setiap gerak garik selalu diawasi oleh para malaikat.
3.       Menanamkan kepercayaan akan kitab Allah SWT.
4.       Menanamkan kepercayaan akan rasul-rasul-Nya. Untuk mengambil contoh tauladan dari mereka.
5.       Menanamkan kepercayaan kepada Qodho dan Qodar.
6.       Menanamkan kepercayaan akan adanya hari kiamat, dengan menanamkan kepercayaan ini, akan merasa takut melakukan perbuatan tercela, karena saat diakhirat nanti ada balasannya.
b.      Mengadakan bimbingan agama dengan cara mengikuti terus-menerus antara manusia dengan Allah SWT, dengan cara:
1.       Menciptakan suasana pada hati mereka untuk merasakan adanya Allah SWT dengan melihat segala keagungan yang telah terpana dan terkesan kedala hati mereka.
2.       menanamkan pada hati mereka bahwa Allah SWT akan selalu hadir dalam sanubari mereka di mana pun mereka berada.
3.       Menanamkan pada hati mereka perasaan cinta kepada Allah SWT, secara terus menerus mencari keridhaan-Nya.
4.       Menanamkan perasaan taqwa dan tunduk kepada Allah dan mengorbankan perasaan damai bersama Allah SWT dalam keadan apapun. (Seniawan, 1990 : 30)
Membimbing mereka dengan cara memberikan dorongan kepada hal-hal yang mengarah pada ketaatan kepada Allah SWT dan mendidik mereka dengan berbagai macam ibadah agar dengan hal itu akan terbukalah hatinya. Demikianlah usaha yang harus dilakukan oleh kedua orang tua dalam mengembangkan potensi beribadah anak tersebut dengan dijalankan secara terus menerus, tanpa mengenal batas maka insya Allah hal itu akan menemani perasaan jiwanya serta mendapat cahaya  dan petunjuk dari Allah SWT, yang selanjutnya akan terbentuklah kepribadian muslim yang hakiki.